Difference between revisions of "Catatan Gasing"

From PKC
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "Rujukan bagi AT baru yang mengajar di Aula: (dikompile. oleh Yohanes Surya) Cara untuk membuat hari pertama lebih heboh Yulni Miyanti Menurut saya dalam kasus ini ada tahapan yang saya buat: 1. Membuat perspektif positif di awal pembukaan tentang matematika disini saya ambil contoh jelaskan pada anak-anak bahwa belajar matematika itu selalu ada cara yang baru baik itu secara konsep maupun cara berhitung. Hal ini dapat membangun rasa penasaran tentang hal yang baru t...")
 
Line 1: Line 1:
Rujukan bagi AT baru yang mengajar di Aula:
 
= Catatan Gasing =
 
 
== Rujukan bagi AT baru yang mengajar di Aula:==
(dikompile. oleh Yohanes Surya)
(dikompile. oleh Yohanes Surya)


Line 94: Line 98:


𝙼𝚘𝚑𝚘𝚗 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚔 𝚙𝚛𝚘𝚏
𝙼𝚘𝚑𝚘𝚗 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚔 𝚙𝚛𝚘𝚏
== Perlukah berbohong agar anak tidak kecewa ? ==
Bapak/ibu ada AT berkata pada saya: "Prof. kami katakan bahwa pelatihan ini masih terus berlangsung... kami berbohong pada anak agar anak tidak sedih..."
Maksudnya baik untuk jangka pendek. Tapi ini berdampak kurang baik di jangka panjang.
Anak-anak ini sangat menghargai bapak/ibu, mereka jadikan bapak/ibu panutan, kalau bapak/ibu berbohong maka anak itu ke depannya akan berbohong juga.  Bagi dia value yang dianut gurunya akan dianut pula.
Ada baiknya kita katakan saja jujur apa adanya...bahwa pelatihan memang akan berakhir...
Memang pahit... tapi anak harus menghadapinya...

Revision as of 20:51, 13 October 2023

Catatan Gasing

Rujukan bagi AT baru yang mengajar di Aula:

(dikompile. oleh Yohanes Surya)

Cara untuk membuat hari pertama lebih heboh


Yulni Miyanti

Menurut saya dalam kasus ini ada tahapan yang saya buat:

1. Membuat perspektif positif di awal pembukaan tentang matematika disini saya ambil contoh jelaskan pada anak-anak bahwa belajar matematika itu selalu ada cara yang baru baik itu secara konsep maupun cara berhitung. Hal ini dapat membangun rasa penasaran tentang hal yang baru tersebut dan pada saat ini kita bisa tunjukan video tentang keahlian anak-anak yang sudah belajar gasing dengan cara yang menyenangkan.

2. Di gasing sudah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam hal ini kita tunjukan ke anak setelah tahapan pertama tersebut.

3. Mencoba memberikan apresiasi bagi setiap murid dan juga berikan tantangan kecil agar anak memicu rasa ingin tahu tentang matematika gasing tersebut🙏🏻


Mohon maaf jika ada kekurangan Prof.🙏🏻

Livi Sihombing Kalau dari pengalaman yg saya dapat di lapangan untuk up mulai dari hari pertama yaitu :

1. Membangun rasa penasaran tinggi dalam diri peserta, contohnya melalui demo mencongak perkalian 2 digit, maupun pembagian yang biasanya angkanya langsung dari peserta, sehingga mereka tertanya2 bagaimana caranya. Lalu kita dapat mengatakan bahwa hari2 awal ini terlihat sepele namun menjadi dasar untuk bisa mencapai cara mencongak yg sudah kita tunjukkan pada demo.

2. Menunjukkan bukti2 perubahan positif setelah pelatihan gasing melalui dari berbagai daerah yang sudah selesai pelatihan gasing sehingga semangat mereka menjadi terpacu.

3. Pada hari pertama kita harus sudah menerapkan pembelajaran yg bersemangat dan sepenuh hati. Menciptakan suasana pembelajaran yg mengkondisikan peserta untuk aktif bergerak dan pastinya asyik serta menyenangkan, sehingga peserta bersemangat untuk hadir di hari2 berikutnya


Asrida Sigiro

Yang biasa saya lakukan seperti ini Prof.

1. Hal yang paling penting adalah ketika penjelasan Mengapa Gasing” Prof. Pada penjelasan mengapa GASING point besarnya mencakup: a. Nilai-nilai unggul GASING b. Mempertunjukkan bagaimana hasil yg akan dicapai c. Mengajak mereka untuk merendahkan diri untuk menganggap diri sedang berada dititik nol (Maksudnya Prof saya biasanya sebut begini Prof, bapak/ibu kita simpan dulu ilmu2 hebat kita dalam berhitung. Sekarang pada pelatihan ini kita mau belajar bagaimana mengajar anak yg Sama sekali belum kenal angka, belum tau berhitung. Jadi pada pelatihan ini kita akan memulai dari dasarnya. Kita mulai dari pengenalan bilangan mulai dari bilangan 1 sampai seterusnya. Disini kita mau belajar bagaimana mengenalkan bilangan, bagaimana berhitung dimulai dari dasar dengan metode GASING yg dikemas gampang, asik dan menyenangkan. Dengan metode GASING yang tahapannya dimulai dari konkret, abstrak dan mencongak. Lalu saya jelaskan, Setelah kita beljar pengenalan bilangan, kita akan lanjut penjumlahan bilangannya. (Kita menjelaskan runtunan materi demi materi sehingga meminimalizer pertanyaaan2, kok segampang ini? Kenapa Harus mengenalkan bilangan yg gampang gini? Kok nggak langsung dikasih soal susah seperti Olimpiade saja.

2. Menculik hati mereka Maksudnya di point ini Prof, kita sharing bagaimana menjadi guru yg baik itu. Bagaimana kehadiran seorang guru untuk anak yg mengajar sepenuh hati. Di sini kita memberi penjelasan dari Sabang sampai Merauke masih banyak guru yg suka baku hantam, baku pukul terhadap anak. Nyatanya anak itu juga adalah mahluk yg punya hati dan perasaan. Bisa sakit hati, sedih, menangis, tertawa dan bahkan bisa membenci. Saya biasanya ilustrasikan ke guru seperti ini Prof. Misalnya Bapak/ibu diberikan atasan atau Kepsek sebuah tugas. Lalu bapak/ibu tidak bisa menyanggupinya karena ada beberapa kendala. Lalu Kepsek bapk/ibu memaki dan marah kepada bapak ibu. Padahal itu murni kesalahan bapak/ibu, tapi karena makian tersebut bapk/ibu sakit hati bukan? Benci kan bapak/ibu dimaki? Bahkan bapak/ibu bisa jdi dendam bahkan tidak mau lagi mendengar apa yg disampaikan oleh beliau. Padahal di awal sebenenarnya itu salah kita. Kita sebagaimana seorang yg sudah dewasa yg seharusnya sudah dapat mengontrol emosi, akan tetapi kita bisa merespons dengan cara yg salah. Lalu bagaimana dengan anak2 kita? Ketika kita mengajari mereka dengan amarah, maki, mengintimidasi mereka, Menyebut mereka bodoh, tidak tau apa2? Bagaimana perasaan mereka dengan itu semua bapak/ibu? Bagaimana respon mereka? Mereka sama seperti kita, akan benci bapk/ibu guru. Tidak mau mendengar bapak/ibu saat mengajar. Mereda tidak nyaman, sehingga sebagus apapun bapak/ibu mengajar, anak akan sulit menerimanya.

Sebaliknya jika kita sebagai guru yang menyenangkan, memberi diri sepenuh hati. Sayang kepada anak. Merangkul mereka, mengajar mereka sepenuh hati. Memuji mereka. Menyebut kamu hebat, kamu pintar. Kamu bisa.

Ketika kepala sekolah sebut bapak/ibu hebat. Bagaimana rasanya bapak/ibu senang bukan?

Anak juga begitu. Senang dipuji bukan dimaki.

Jadi kita harus buat belajar di kelas yang menyenangkan terlebih dahulu. Bapak/ibu sayang anak2, anak2 juga akan dengan sendirinya sayang kepada bapak/ibu. (Untuk point ini sekaligus Sharing Prof terkait pengalaman di daerah2 anak2 lambat yg mengalami perubahan luar biasa)

Saya akan selalu menyampaikan kalimat Prof tentang tidak ada anak yang bodoh…

Point closingnya saya sering bertanya untuk membakar semangat mereka “Siap bapak/ibu jadi guru yang terbaik?”

Ketika point tersebut di atas tersampaikan ke pada peserta guru, biasanya mereka akan berapi-api semangatnya di awal.

Terima kasih Prof🙏

Farny Mamonto

Dari pengalaman saya untuk mengtasi kebosanan di hari pertama, itu semua dari kita sendiri dulu. Mulai dari suara harus kencang, intonasi jangan kemayu, dan kita harus bergerak kesana kesini jangan hanya pada 1 posisi bahkan saat bergerakpun kalau bisa seperti berlari kecil dan buat suatu gerakan yang mebuat mereka tertarik jangn hanya berdiri lurus saja bisa seperti bentuk S atau apa saja. Dan hal yang utama semuanya yang kita beri dari hati. Segala sesuatu di beri dari hati pasti akan lebih terasa.

Kemarin saya dikotajayapura memperkenalkan gasing yang hadir polisi semua, saat di jelaskan melalui video sama bpk yang dipercayakan oleh pak batara suasananya biasa saja berhubung kami mengisi acara 2 jam terakhir dan mereka kegiatannya dari pagi. Jadi saat dijelaskan pakai video mereka meresponnya biasa saja bahkan saat saya dan 2 siswa (peserta gasing) melakukan demonstrasi para polisi itu tidak terlalu wow mungkin pada saat itu materi kami baru pada perkalian dasar jadi demonstrasinyapun tidak banyak dan mengingat waktu yang diberikan hanya 2 jam. Dan bersyukur puji Tuhan ada 2 anak itu yang saya jadikan contoh saat mengucapkan salam, bahkan tepuk konsentrasi merekaa berdua sangat semangat menjawab sehingga saya mengajak para polisi sambil berkata "begini bpk ibu digasing jawabnya selamat siang", jadi para polisi mengikutinya. Kemudian masuk pada materi pengenalan bilangan tidak semua merespon dgn semangat maka saya tantang dengan tidak menggunakan pengeras suara akhirnya suara mereka lebih kencang dari sebelumnya, dan saya bergerak kesana kesini bahkan ada beberapa peserta saya ajak berdiri sampe ngosngosan menjawab salam gasing bilangan. Bahkan kapolda membongkar status yang saya tutup dari awal, kapolda bilang ke semua polisi "tengoklah ibu ini tau gak kalian ibu ini sudah beranak lima lho tapi semangatnya luar biasa" semua terkejut pas bilang anak 5.😔🤭😁 jadi kalau dari pengalaman saya bagaimana menarik perhatian peserta itu dari kita dulu semangatnya, gerak baadannya. Kita bukan jadi pelawak tapi buatlaah gerakan yang menarik perhatian peserta.

Ramsita Marbun Menurut saya pertama² dari diri sendiri dan kerjasama kita yang ada di aula karena kita yang di aula jika memiliki kerjasama dan kombinasi yg serasi maka secara langsung guru² baik guru matematika dari SMP akan semangat menerima karena jika seseorang sudah menyukai orang lain maka dia akan senang menerima apapun yang diberikan Seperti seorang siswa yang senang dengan seorang guru dia akan senang belajar dengan guru tersebut. Itu menurut saya prof mohon pencerahannya

Riki Tampubolon Sedikit dari saya khusus untuk guru " yang kurang semangat apalagi guru matematika yang biasanya anggap sepele kita coba lakukan pendekatan lebih kepada mereka, kita coba dekati dan berikan sedikit pertunjukan supaya guru itu merasa penasaran dan tertantang untuk mencapai apa yang kita tunjukkan

Itu masukan dari saya prof 🙏

Rolis Purba Kalo dari saya bapak ibu ...cukup kita bercerita pengalaman kita saja apa yang kita rasakan dihari pertama sebagai peserta . Dimana dihari berikutnya kita merasakn penyesalan yang sangat besar Kedua...memperjelas apa dampak kegiatan ini untuk masa depan Ketiga ...memberikan rasa penasaran dengan menjawab soal yang bnayak digitnya . Lalu kita jelaskan soal yang dihari pertama ini atau 1 +1 itu sama mudahnya mengerjakan dengan soal banyak digit itu asal kita sungguh sungguh mengikuti dari awal materi sampe selesai . Dan terahir ...rasa keyakinan kita sendiri bahwa bapak ibu guru bisa

Budi Sianipar: Ijin jawab pak prof, kebetulan saya guru matematika SMP. Saat pelatihan bukan𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚒 sepele, tapi kami sudah ditanamkan pola pikir mengajar di kelas SMP tegas, 𝚜𝚎𝚛𝚊𝚖, berwibawa terlihat kejam supaya 𝚋𝚒𝚜𝚊 tepat 𝚜𝚊𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗 (𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚢 𝚍𝚙𝚝 𝚐𝚎𝚕𝚊𝚛 𝚐𝚞𝚛𝚞 𝚙𝚊𝚗𝚓𝚊𝚑𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚜𝚒𝚗𝚐). Tapi ternyata setelah ikut pelatihan gasing itu adalah salah.

Nah yang biasa saya lakukan mengatasi kebosanan di hari pertama untuk guru (terlebih guru SMP),. 1. Menceritakan pengalaman saya saat mengikuti pelatihan gasing 2. Menceritakan pengalaman saya mengajar siswa sebelum dan sesudah saya me𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 pelatihan gasing, dimana dulunya bisa dikatakan ditakuti, tapi setelah mengajar dengan metode yang di dapat 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑𝚊𝚗 metode gasing siswa lebih enjoy, materi lebih mudah diserap dan 𝚜𝚒𝚜𝚠𝚊 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 menyayangi kita sebagai guru. 3. Memberi penjelasan tentang 𝙿𝚎𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑𝚊𝚗 gasing, keunggulan 𝙿𝚎𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑𝚊𝚗 gasing dan dampak positif ke anak dan 𝚐𝚞𝚛𝚞 (𝚍𝚒𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚍𝚗𝚐𝚗 𝚟𝚒𝚍𝚎𝚘 𝚟𝚒𝚍𝚎𝚘 𝚛𝚎𝚏𝚛𝚎𝚗𝚜𝚒) 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚜𝚞𝚙𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚙𝚘𝚕𝚊 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚝𝚊𝚗𝚊𝚖 𝚔𝚎 𝚙𝚘𝚕𝚊 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚢𝚊𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚛 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 "𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚝𝚞𝚋𝚞𝚑 𝚐𝚊𝚜𝚒𝚗𝚐" 4. Mengajak guru 𝚐𝚞𝚛𝚞 𝚜𝚞𝚙𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚞 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚣𝚘𝚗𝚊 𝚗𝚢𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊, 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚛 𝚖𝚊𝚝𝚎𝚖𝚊𝚝𝚒𝚔𝚊 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚜𝚎𝚛𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝𝚒,. 5. 𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚙𝚎𝚛𝚑𝚊𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚊𝚠𝚊𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚞𝚕𝚊, 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊 𝚓𝚎𝚗𝚒𝚜 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚔𝚎 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐, 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊, 𝚎𝚗𝚎𝚛𝚐𝚒, 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝.𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 "𝚒𝚗𝚒 𝚕𝚊𝚑 𝚐𝚊𝚜𝚒𝚗𝚐" 𝙼𝚎𝚝𝚘𝚍𝚎 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊 , 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚙𝚞𝚗.

𝙼𝚘𝚑𝚘𝚗 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚔 𝚙𝚛𝚘𝚏

Perlukah berbohong agar anak tidak kecewa ?

Bapak/ibu ada AT berkata pada saya: "Prof. kami katakan bahwa pelatihan ini masih terus berlangsung... kami berbohong pada anak agar anak tidak sedih..."

Maksudnya baik untuk jangka pendek. Tapi ini berdampak kurang baik di jangka panjang.

Anak-anak ini sangat menghargai bapak/ibu, mereka jadikan bapak/ibu panutan, kalau bapak/ibu berbohong maka anak itu ke depannya akan berbohong juga. Bagi dia value yang dianut gurunya akan dianut pula. Ada baiknya kita katakan saja jujur apa adanya...bahwa pelatihan memang akan berakhir... Memang pahit... tapi anak harus menghadapinya...