Catatan Gasing
Catatan Gasing
Rujukan bagi AT baru yang mengajar di Aula:
(dikompile. oleh Yohanes Surya)
Cara untuk membuat hari pertama lebih heboh
Yulni Miyanti
Menurut saya dalam kasus ini ada tahapan yang saya buat:
1. Membuat perspektif positif di awal pembukaan tentang matematika disini saya ambil contoh jelaskan pada anak-anak bahwa belajar matematika itu selalu ada cara yang baru baik itu secara konsep maupun cara berhitung. Hal ini dapat membangun rasa penasaran tentang hal yang baru tersebut dan pada saat ini kita bisa tunjukan video tentang keahlian anak-anak yang sudah belajar gasing dengan cara yang menyenangkan.
2. Di gasing sudah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam hal ini kita tunjukan ke anak setelah tahapan pertama tersebut.
3. Mencoba memberikan apresiasi bagi setiap murid dan juga berikan tantangan kecil agar anak memicu rasa ingin tahu tentang matematika gasing tersebutππ»
Livi Sihombing Kalau dari pengalaman yg saya dapat di lapangan untuk up mulai dari hari pertama yaitu :
1. Membangun rasa penasaran tinggi dalam diri peserta, contohnya melalui demo mencongak perkalian 2 digit, maupun pembagian yang biasanya angkanya langsung dari peserta, sehingga mereka tertanya2 bagaimana caranya. Lalu kita dapat mengatakan bahwa hari2 awal ini terlihat sepele namun menjadi dasar untuk bisa mencapai cara mencongak yg sudah kita tunjukkan pada demo.
2. Menunjukkan bukti2 perubahan positif setelah pelatihan gasing melalui dari berbagai daerah yang sudah selesai pelatihan gasing sehingga semangat mereka menjadi terpacu.
3. Pada hari pertama kita harus sudah menerapkan pembelajaran yg bersemangat dan sepenuh hati. Menciptakan suasana pembelajaran yg mengkondisikan peserta untuk aktif bergerak dan pastinya asyik serta menyenangkan, sehingga peserta bersemangat untuk hadir di hari2 berikutnya
Asrida Sigiro
Yang biasa saya lakukan seperti ini Prof.
1. Hal yang paling penting adalah ketika penjelasan Mengapa Gasingβ Prof. Pada penjelasan mengapa GASING point besarnya mencakup: a. Nilai-nilai unggul GASING b. Mempertunjukkan bagaimana hasil yg akan dicapai c. Mengajak mereka untuk merendahkan diri untuk menganggap diri sedang berada dititik nol (Maksudnya Prof saya biasanya sebut begini Prof, bapak/ibu kita simpan dulu ilmu2 hebat kita dalam berhitung. Sekarang pada pelatihan ini kita mau belajar bagaimana mengajar anak yg Sama sekali belum kenal angka, belum tau berhitung. Jadi pada pelatihan ini kita akan memulai dari dasarnya. Kita mulai dari pengenalan bilangan mulai dari bilangan 1 sampai seterusnya. Disini kita mau belajar bagaimana mengenalkan bilangan, bagaimana berhitung dimulai dari dasar dengan metode GASING yg dikemas gampang, asik dan menyenangkan. Dengan metode GASING yang tahapannya dimulai dari konkret, abstrak dan mencongak. Lalu saya jelaskan, Setelah kita beljar pengenalan bilangan, kita akan lanjut penjumlahan bilangannya. (Kita menjelaskan runtunan materi demi materi sehingga meminimalizer pertanyaaan2, kok segampang ini? Kenapa Harus mengenalkan bilangan yg gampang gini? Kok nggak langsung dikasih soal susah seperti Olimpiade saja.
2. Menculik hati mereka Maksudnya di point ini Prof, kita sharing bagaimana menjadi guru yg baik itu. Bagaimana kehadiran seorang guru untuk anak yg mengajar sepenuh hati. Di sini kita memberi penjelasan dari Sabang sampai Merauke masih banyak guru yg suka baku hantam, baku pukul terhadap anak. Nyatanya anak itu juga adalah mahluk yg punya hati dan perasaan. Bisa sakit hati, sedih, menangis, tertawa dan bahkan bisa membenci. Saya biasanya ilustrasikan ke guru seperti ini Prof. Misalnya Bapak/ibu diberikan atasan atau Kepsek sebuah tugas. Lalu bapak/ibu tidak bisa menyanggupinya karena ada beberapa kendala. Lalu Kepsek bapk/ibu memaki dan marah kepada bapak ibu. Padahal itu murni kesalahan bapak/ibu, tapi karena makian tersebut bapk/ibu sakit hati bukan? Benci kan bapak/ibu dimaki? Bahkan bapak/ibu bisa jdi dendam bahkan tidak mau lagi mendengar apa yg disampaikan oleh beliau. Padahal di awal sebenenarnya itu salah kita. Kita sebagaimana seorang yg sudah dewasa yg seharusnya sudah dapat mengontrol emosi, akan tetapi kita bisa merespons dengan cara yg salah. Lalu bagaimana dengan anak2 kita? Ketika kita mengajari mereka dengan amarah, maki, mengintimidasi mereka, Menyebut mereka bodoh, tidak tau apa2? Bagaimana perasaan mereka dengan itu semua bapak/ibu? Bagaimana respon mereka? Mereka sama seperti kita, akan benci bapk/ibu guru. Tidak mau mendengar bapak/ibu saat mengajar. Mereda tidak nyaman, sehingga sebagus apapun bapak/ibu mengajar, anak akan sulit menerimanya.
Sebaliknya jika kita sebagai guru yang menyenangkan, memberi diri sepenuh hati. Sayang kepada anak. Merangkul mereka, mengajar mereka sepenuh hati. Memuji mereka. Menyebut kamu hebat, kamu pintar. Kamu bisa.
Ketika kepala sekolah sebut bapak/ibu hebat. Bagaimana rasanya bapak/ibu senang bukan?
Anak juga begitu. Senang dipuji bukan dimaki.
Jadi kita harus buat belajar di kelas yang menyenangkan terlebih dahulu. Bapak/ibu sayang anak2, anak2 juga akan dengan sendirinya sayang kepada bapak/ibu. (Untuk point ini sekaligus Sharing Prof terkait pengalaman di daerah2 anak2 lambat yg mengalami perubahan luar biasa)
Saya akan selalu menyampaikan kalimat Prof tentang tidak ada anak yang bodohβ¦
Point closingnya saya sering bertanya untuk membakar semangat mereka βSiap bapak/ibu jadi guru yang terbaik?β
Ketika point tersebut di atas tersampaikan ke pada peserta guru, biasanya mereka akan berapi-api semangatnya di awal.
Farny Mamonto
Dari pengalaman saya untuk mengtasi kebosanan di hari pertama, itu semua dari kita sendiri dulu. Mulai dari suara harus kencang, intonasi jangan kemayu, dan kita harus bergerak kesana kesini jangan hanya pada 1 posisi bahkan saat bergerakpun kalau bisa seperti berlari kecil dan buat suatu gerakan yang mebuat mereka tertarik jangn hanya berdiri lurus saja bisa seperti bentuk S atau apa saja. Dan hal yang utama semuanya yang kita beri dari hati. Segala sesuatu di beri dari hati pasti akan lebih terasa.
Kemarin saya dikotajayapura memperkenalkan gasing yang hadir polisi semua, saat di jelaskan melalui video sama bpk yang dipercayakan oleh pak batara suasananya biasa saja berhubung kami mengisi acara 2 jam terakhir dan mereka kegiatannya dari pagi. Jadi saat dijelaskan pakai video mereka meresponnya biasa saja bahkan saat saya dan 2 siswa (peserta gasing) melakukan demonstrasi para polisi itu tidak terlalu wow mungkin pada saat itu materi kami baru pada perkalian dasar jadi demonstrasinyapun tidak banyak dan mengingat waktu yang diberikan hanya 2 jam. Dan bersyukur puji Tuhan ada 2 anak itu yang saya jadikan contoh saat mengucapkan salam, bahkan tepuk konsentrasi merekaa berdua sangat semangat menjawab sehingga saya mengajak para polisi sambil berkata "begini bpk ibu digasing jawabnya selamat siang", jadi para polisi mengikutinya. Kemudian masuk pada materi pengenalan bilangan tidak semua merespon dgn semangat maka saya tantang dengan tidak menggunakan pengeras suara akhirnya suara mereka lebih kencang dari sebelumnya, dan saya bergerak kesana kesini bahkan ada beberapa peserta saya ajak berdiri sampe ngosngosan menjawab salam gasing bilangan. Bahkan kapolda membongkar status yang saya tutup dari awal, kapolda bilang ke semua polisi "tengoklah ibu ini tau gak kalian ibu ini sudah beranak lima lho tapi semangatnya luar biasa" semua terkejut pas bilang anak 5.ππ€π jadi kalau dari pengalaman saya bagaimana menarik perhatian peserta itu dari kita dulu semangatnya, gerak baadannya. Kita bukan jadi pelawak tapi buatlaah gerakan yang menarik perhatian peserta.
Ramsita Marbun Menurut saya pertamaΒ² dari diri sendiri dan kerjasama kita yang ada di aula karena kita yang di aula jika memiliki kerjasama dan kombinasi yg serasi maka secara langsung guruΒ² baik guru matematika dari SMP akan semangat menerima karena jika seseorang sudah menyukai orang lain maka dia akan senang menerima apapun yang diberikan Seperti seorang siswa yang senang dengan seorang guru dia akan senang belajar dengan guru tersebut.
Riki Tampubolon
Sedikit dari saya khusus untuk guru " yang kurang semangat apalagi guru matematika yang biasanya anggap sepele kita coba lakukan pendekatan lebih kepada mereka, kita coba dekati dan berikan sedikit pertunjukan supaya guru itu merasa penasaran dan tertantang untuk mencapai apa yang kita tunjukkan
Rolis Purba Kalo dari saya bapak ibu ...cukup kita bercerita pengalaman kita saja apa yang kita rasakan dihari pertama sebagai peserta . Dimana dihari berikutnya kita merasakn penyesalan yang sangat besar Kedua...memperjelas apa dampak kegiatan ini untuk masa depan Ketiga ...memberikan rasa penasaran dengan menjawab soal yang bnayak digitnya . Lalu kita jelaskan soal yang dihari pertama ini atau 1 +1 itu sama mudahnya mengerjakan dengan soal banyak digit itu asal kita sungguh sungguh mengikuti dari awal materi sampe selesai . Dan terahir ...rasa keyakinan kita sendiri bahwa bapak ibu guru bisa
Budi Sianipar: Ijin jawab pak prof, kebetulan saya guru matematika SMP. Saat pelatihan bukanππ’π ππππ sepele, tapi kami sudah ditanamkan pola pikir mengajar di kelas SMP tegas, πππππ, berwibawa terlihat kejam supaya ππππ tepat πππππππ (ππππππ ππ’ πππ πππππ ππππ πππππππ πππππππ πππππππππ ππππππ). Tapi ternyata setelah ikut pelatihan gasing itu adalah salah.
Nah yang biasa saya lakukan mengatasi kebosanan di hari pertama untuk guru (terlebih guru SMP),. 1. Menceritakan pengalaman saya saat mengikuti pelatihan gasing 2. Menceritakan pengalaman saya mengajar siswa sebelum dan sesudah saya meπππππππ pelatihan gasing, dimana dulunya bisa dikatakan ditakuti, tapi setelah mengajar dengan metode yang di dapat πππππππππππ metode gasing siswa lebih enjoy, materi lebih mudah diserap dan ππππ π πππππ menyayangi kita sebagai guru. 3. Memberi penjelasan tentang πΏππππππππ gasing, keunggulan πΏππππππππ gasing dan dampak positif ke anak dan ππππ (ππππππππ ππππ πππππ πππππ ππππππππ) πππ πππ’πππππππ ππππππ πππππ’π ππππ πππππππ ππππ πππππ π’πππ πππππ ππππ ππππππππ ππ ππππ πππππ π’πππ ππππ π’ππππ ππππππππ ππππππ "ππππ’ππππππππ πππ πππππ πππ’πππ π’πππ πππ ππ πππππ ππππππ" 4. Mengajak guru ππππ πππππ’π πππ ππππππ ππππ π£πππ ππ’ππππ ππππππ, ππππ π ππππππππ ππππππππππ πππππ πππππ πππππ πππ ππππππππ,. 5. ππππ ππππππππ πππππππππ πππππππππ πππ ππππ ππππππ ππππππ ππππππ πππ ππππ πππ’π ππ ππππ, πππππππ ππππππ πππππ ππππππππ πππ’π ππ ππππππππ ππππππ, πππππππ, ππππππ, πππππ ππππππππ.πππ πππ’πππππππ ππππππ ππππ π "πππ πππ ππππππ" πΌπππππ πππππππππ π’πππ ππππ πππππ , π’πππ πππππ ππππ πππππππ πππππππππππ ππππ πππ.
Perlukah berbohong agar anak tidak kecewa ?
Bapak/ibu ada AT berkata pada saya: "Prof. kami katakan bahwa pelatihan ini masih terus berlangsung... kami berbohong pada anak agar anak tidak sedih..."
Maksudnya baik untuk jangka pendek. Tapi ini berdampak kurang baik di jangka panjang.
Anak-anak ini sangat menghargai bapak/ibu, mereka jadikan bapak/ibu panutan, kalau bapak/ibu berbohong maka anak itu ke depannya akan berbohong juga. Bagi dia value yang dianut gurunya akan dianut pula. Ada baiknya kita katakan saja jujur apa adanya...bahwa pelatihan memang akan berakhir... Memang pahit... tapi anak harus menghadapinya...
Catatan dari Buleleng
Cerita Gasing di Buleleng
1. Gasing itu menyehatkan...
Saat makan malam, AT Secundiarius Lapalelo (pak Ari) menceritakan kisalnya. Awal pelatihan di Ambon Batch 1 ia sakit dipunggung (syaraf kejepit). Dokter sarankan untuk istirahat, tapi ia tetap ingin lanjut sampai selesai. Selesai pelatihan ia masuk rumah sakit. Kemudian di Batch kedua ia nekat lagi ikut walaupun dokter menyarankan istirahat. Di Batch 2 ini ketika ia melompat bergerak kesana kesini, ia merasakan ada perubahan dalam tubuh ia. Rasa sakit di punggungnya mulai hilang dan ia sembuh sama sekali hingga sekarang. Apakah ini efek karena ia sering bergerak, sambil berpikir sehingga darah mengalir ke otak lebih lancar? Dan ini menyembuhkan syaraf kejepitnya? Entahlah... Yang Pak Ari bisa katakan adalah bahwa Gasing tidak hanya Gampang, asyik dan menyenangkan... tetapi juga menyehatkan (menyembuhkan).
2. Gasing itu Mempersatukan
Di Buleleng ketika bincang-bincang dengan seorang teman yang anaknya ikut pelatihan. Teman ini berkata "AT-AT ini akrab sekali, baru ketemu 1-2 hari tapi sudah seperti kenal lebih dari 1 tahun". Betul... AT-AT Gasing itu memang sepertinya sudah satu frekuensi... Walau berasal dari daerah yang berbeda-beda, mereka disatukan oleh visi yang sama yaitu Indonesia pandai berhitung... Dimanapun mereka berkarya, mereka mudah menyatu...Dan sulit untuk dipisahkan... Ini dirasakan oleh sebagian besar AT-AT ini... mereka menangis ketika akan berpisah...
3. Singkatan Gasing
Di Buleleng karena tinggal di villa bagus ditepi pantai, suasananya menyenangkan (penuh gelak tawa sepanjang hari), pesertanya kreatif menyenangkan, dinas pendidikan mendukung dan makanan enak, AT Buleleng mengubah singkatan Gasing (Gampang jadi langsing) menjadi GAk bikin LangSING. Berat badan bertambah minimal 2 kg...
4. Kesabaran AT
Ada anak sejak awalnya tidak mau ikut pelatihan. Anak berkebutuhan khusus ini selalu menangis. Tapi AT Titin Umar dibantu AT Jessica David memberikan kasih sayang dengan memeluk anak itu mengajari dengan sabar... Dan hasilnya di hari ketiga anak itu sudah mau belajar dan sangat sayang pada gurunya. Setiap hari ia minta dipeluk oleh AT Titin Umar. Bahkan waktu makan, makanannya minta disuapi... manja sekali.. Walau masih single dan tidak ada pengalaman jadi ibu AT Titin Umar ini berusaha keras agar anak ini bisa berhitung dan hasilnya... anak ini sekarang sudah bisa menghitung perkalian... Luar biasa kesabaran AT-AT Gasing ini.
5. Keunikan daerah
Tiap daerah punya keunikan, kelebihan dan kesan tersendiri. Parigi Moutong dengan duriannya Bengkulu Tengah dengan bunga rafflesianya... Morotai dengan sejarah PD 2 nya... Kabupaten Sorong dengan tour Raja Ampatnya dsb.. Buleleng terkenal dengan atraksi lumba-lumba di laut lepas... Tadi pagi para AT Buleleng sama-sama melihat lumba-lumba di pantai Lovina ini disaat matahari terbit... Menarik sekali...